Senin, 25 Oktober 2010

POTENSI MANUSIA

Femi Fahriani
52410718
1IA02
 
Pendahuluan
Manusia diciptakan sebagai makhluk paling mulia dan terbaik di antara makhluk ciptaan Tuhan lainnya karena dibekali berbagai macam potensi yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Namun terkadang, kita tidak sadar bahkan tidak tahu sama sekali apa potensi yang ada pada diri kita sehingga terkadang kita hidup dengan kondisi seadanya, mudah menyerah dan tidak mempunyai impian besar. Kita menjalani rutinitas hidup apa adanya tanpa ada kekuatan untuk menjadikan hidup kita lebih baik.
Jika kita mau merenung, sebenarnya ketika kita diciptakan, Tuhan pasti tidak akan membiarkan hamba-Nya hidup dalam kesengsaraan dan penderitaan. Maka dari itulah Tuhan membekali manusia dengan segenap potensi yang ada dalam dirinya. Potensi itu meliputi: potensi jasmani (fisik), ruhani (spiritual), dan akal (mind). Ketiga potensi ini akan memberikan kemampuan kepada manusia untuk menentukan dan memilih jalan hidupnya sendiri. Manusia diberi kebebasan untuk menentukan takdirnya. Semua itu tergantung dari bagaimana mereka memanfaatkan potensi yang melekat dalam dirinya.
Ketiga potensi tersebut saling menunjang dan melengkapi, tetapi dari ketiga komponen itu, potensi spiritual dan akal memegang peranan penting dalam menentukan kesuksesan seseorang dalam kehidupan, sebab dari kedua potensi itulah manusia akan tahu kemana akan melangkah, apa yang diinginkan, dan apa yang harus dilakukan. Potensi fisik hanya menunjang kedua potensi tersebut agar lebih sempurna, walau peranannya juga tidak bisa disepelekan.
Banyak orang yang mengeluh ketika dikaruniai fisik yang kurang sempurna. Mereka merasa seakan-akan hidupnya tidak berguna. Akhirnya mereka menjadi orang-orang yang berputus asa dan menjadi beban bagi orang lain. Mereka melupakan potensi akal dan spiritual yang dikaruniakan Tuhan. Dalam sejarah kehidupan manusia, ada banyak orang-orang yang luar biasa, mereka dikaruniai keterbatasan fisik, tetapi justru dengan itulah mereka dapat menghasilkan prestasi yang mengagumkan. Mereka menjadikan keterbatasan mereka sebagai motivasi untuk meraih prestasi tinggi. Apapun adanya diri kita sekarang, selama kita masih mempunyai impian yang kuat, semangat membara, dan kebiasaan bertindak, dan ketekunan, kita pasti akan memperoleh apa yang kita inginkan.


ISI
Mengoptimalkan Potensi Manusia


Bagaimana cara kita agar dapat mengoptimalkan potensi yang kita miliki
adalah sama dengan bagaimana kita dapat mengenali, mengendalikan dan
mendayagunakan kekuatan pikiran kita.
Seringkali kita tidak menyadari bahwa kesuksesan hidup kita
sangat tergantung dari apa yang kita pikirkan dan bagaimana kita
mendayagunakan kekuatan pikiran kita itu.

Paling tidak ada dua paradigma penting untuk menuntun kita ke
arah pencapaian tujuan atau cita-cita hidup kita, apakah itu berupa
kebebasan finansial, hubungan yang indah dengan Tuhan dan sesama,
kesehatan, kebahagiaan, maupun kesejahteraan. Paradigma pertama
adalah Pikiran Anda Menentukan Kesuksesan Anda (Your Thinking
Determines Your Success), dan kedua adalah Kebiasaan Anda Menentukan
Masa Depan Anda (Your Habits Will Determine Your Future). Hal ini
berarti bahwa kebiasaan-kebiasaan kita sehari-hari serta apa yang
kita pikirkan dan bagaimana kita menggunakan kekuatan pikiran inilah
yang sangat menentukan apa jadinya kita di masa mendatang.

Dalam buku berjudul "Applications in Self Management"
karangan Brian T. Yates, kedua paradigma itu dijabarkan dalam teknik-
teknik manajemen diri, yaitu: teknik-teknik yang berhubungan dengan
perilaku (behavioral techniques) dan teknik teknik pendayagunaan
pikiran (cognitive techniques). Dalam buku tersebut manajemen diri
didefinisikan sebagai teknik-teknik psikologis untuk memecahkan
masalah-masalah personal (pribadi) dan interpersonal (hubungan antar
pribadi), maupun untuk mencapai tujuan-tujuan karir dan kehidupan.
Meskipun tentu saja ini adalah definisi yang menurut kami merupakan
sebagian dari manajemen diri.

Bekerja dengan pikiran (mind power), tidak perlu harus
memahami fungsi dan cara kerja otak dan jaringan syaraf – maupun
hukum-hukum fisika kuantum dan fisiologi syaraf (kedua disiplin ilmu
ini digunakan oleh para ahli untuk menjelaskan cara bekerjanya otak
kita yang identik dengan cara kerja alam semesta).

Gelombang Energi Otak dan Pikiran Bawah Sadar
Namun demikian paling tidak ada hal-hal yang perlu kita
ketahui tentang otak dan pikiran kita – agar kita dapat
mengoptimalkan kekuatan pikiran kita. Otak kita merupakan pusat
kendali kehidupan kita. Denyut atau getaran/gelombang energi yang
dihasilkan otak menentukan kondisi kita. Gelombang energi otak
tersebut dapat diukur dengan alat yang disebut Electro Encephalograph
(EEG). Setiap denyut diukur dengan satuan Hertz (Hz) atau cps (cycle
per second = putaran per detik). Alat ini biasa digunakan di rumah
sakit –rumah sakit untuk memantau kondisi pasien yang berada dalam
keadaan kritis.

Gelombang energi otak terdiri atas empat keadaan (brainwave
states), yaitu: beta, alpha, theta, dan delta. Keadaan beta (13-28
Hz) adalah keadaan gelombang otak yang sedang aktif bertindak atau
sadar. Kondisi ini disebut sebagai pikiran sadar, yaitu saat
seseorang dapat berkonsentrasi pada banyak hal. Biasanya pada kondisi
ini kita berpikir logis, rasional, analitis, dan penuh perhitungan.
Kita berkomunikasi dan melakukan kegiatan fisik pada kondisi
gelombang otak beta.

Kunci kekuatan pikiran kita adalah pada kondisi gelombang
otak di bawah 13 putaran per detik, yang merupakan batas antara
pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pada kondisi gelombang otak
13 Hertz ini terdapat sebuah filter pembatas yang disebut filter RAS
(Reticular Activating System). Filter ini semacam pintu masuk ke
alam pikiran bawah sadar. Oleh karena itu penting bagi kita untuk
dapat membuka filter ini. Satu-satunya cara untuk membuka filter ini
adalah melalui proses relaksasi dengan tujuan menurunkan frekuensi
gelombang otak kita.

Teknik Mendayagunakan Pikiran Kita

Dengan memasuki pikiran bawah sadar memungkinkan kita untuk
mengendalikan kehidupan kita melalui teknik-teknik subconscious
reprogramming (memprogram kembali pikiran bawah sadar), accelerated
learning ( mempercepat proses pembelajaran), pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan secara kreatif, maupun membangkitkan intuisi
dan kreatifitas.

Ada beberapa hal dasar yang perlu kita ketahui dalam
menerapkan teknik-teknik yang disebutkan di atas, yaitu: relaksasi,
afirmasi, visualisasi, dan jangkar emosi.

1. Relaksasi
Untuk masuk ke pikiran bawah sadar, kita harus membuka filter
Reticular Activating System dengan cara melakukan relaksasi dan
teknik Membangun Tempat Kedamaian. Tempat Kedamaian yang dimaksud
disini adalah suatu tempat imajiner dalam pikiran kita yang kita
bangun untuk menenangkan pikiran kita.
Setiap kita membayangkan
tempat itu kita merasa rileks dan seluruh beban pikiran kita
terlepas. Untuk memperdalam hal ini kami menyarankan anda membaca
buku karya Sandy MacGregor berjudul Piece Of Mind yang sudah
diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Gramedia.

2. Afirmasi
Afirmasi adalah cara yang paling mudah dan sederhana untuk
mempengaruhi pikiran bawah sadar kita. Afirmasi berupa pernyataan
pendek dan sederhana (seperti: mantra atau berupa ayat-ayat Kitab
Suci) yang kita sampaikan terus menerus dan berkali-kali kepada diri
kita. Pada saat melakukan afirmasi sesungguhnya kita sedang
mempengaruhi keadaan pikiran bawah sadar kita.

3. Visualisasi
Kita harus dapat menggambarkan dalam pikiran kita tentang apa yang
kita inginkan atau kondisi apa yang kita harapakan. Kita harus
menggambarkan dengan jelas sehingga kita benar-benar dapat melihat
diri kita sendiri dalam pikiran kita. Membuat gambaran dalam pikiran
kita adalah seperti membuahi sebuah realitas, dan yang terpenting
adalah keyakinan kita bahwa apa yang kita buahi tersebut akan menjadi
kenyataan pada waktunya nanti.
Seringkali banyak diantara kita pernah melakukan hal
ini secara tidak sadar. Visualisasi berbeda dengan melamun,
visualisasi bersifat aktif dan proaktif membangun sebuah realitas
yang kita impikan.

4. Jangkar Emosi
Jika visualisasi menciptakan adegan atau gambaran seperti dalam film,
maka menambahkan emosi (seeding) itu seperti halnya menambahkan sound
track.
Kita perlu menambahkan perasaan atau emosi yang menyertai
afirmasi dan visualisasi kita. Kita harus dapat merasakan emosi yang
muncul jika realitas yang kita impikan itu terwujud dalam visualisasi
kita.

Dengan mengetahui cara-cara relaksasi, afirmasi, visualisasi
dan jangkar emosi, maka kita dapat melakukan pemrograman ulang
terhadap pikiran bawah sadar kita, atau meningkatkan kemampuan
belajar/membaca kita, merumuskan tujuan hidup atau pencapaian
keinginan kita, maupun membangkitkan intuisi dan kreatifitas untuk
pengambilan keputusan maupun pemecahan masalah yang kita hadapi
sehari-hari.

Kesimpulan
Coba sekarang kita pahami baik-baik petunjuk-petunjuk Allah dalam Al QuranNya yang karim ini, setelah Allah menginginkan terciptanya manusia dari setetes mani yang bercampur, kemudian Allah menguji kehadiran mereka dengan perintah-perintah dan larangan-laranganNya.
Allah mempersiapkan kepada mereka dua potensi yakni "mendengar dan melihat". Melalui dua potensi ini seperti yg diteruskan di Ayat ketiga bahwa mereka hendaknya memilih jalan yang lurus yang sudah ditunjuki Allah SWT kepada mereka, agar nantinya Allah menggolongkan mereka ke dalam orang-orang yang bersyukur.
Allah telah memberikan potensi kesempurnaan pada manusia yang berupa akal pikiran, perasaan yang berpusat pada hati nurani. Manfaatkan sesuai dengan fungsi, berlandaskan pada suri tauladan yang telah diberikan nabi besar Muhammad saw.

lihatlah kepada saudara kita yang mengalami cacat fisik, bisu, tuli, buta. Hargai apa yang kita miliki degan memanfaatkan segala potensinya.jalankan kebaikan dari apa yang kita miliki.

Refrensi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar